Jelajah Borneo- Kuala Pembuang- Guna mencegah terjadinya pernikahan dini terhadap anak di bawah umur, RSUD menyebutkan peran orang tua sangat penting terhadap kepedulian masa depan setiap anak.
Saat ini sangat marak orang tua yang menikahkan anaknya secara paksa. Pernikahan dini tentunya akan menggangu pertumbuhan anak dan berdampak terhadap kesehatan mental.
“Peran orang tua sangat diperlukan untuk membantu mencegah angka pernikahan dini. Karena saat ini banyak anak yang setelah selesai sekolah langsung memutuskan untuk menikah”. katanya. Rabu, 27/11/2024.
Plt direktur RSUD Kuala Pembuang, dr. Ali Wardana menjelaskan, Pernikahan dini mengacu pada pernikahan formal atau informal antara seorang anak di bawah usia 18 tahun dan orang dewasa atau anak lainnya. Meskipun praktik ini terus menurun selama dekade terakhir dan pernikahan dini terus menyebar luas.
“Pernikahan dini atau nikah di bawah umur banyak menimbulkan dampak negatif, salah satunya pemicu terjadinya kekerasan dalam rumah tangga dan belum dapat menafkahi secara mental dan fisik”. Terangnya.
Ia menambahkan, orang tua harus berpikir dua kali untuk menikahkan anak yang masih di bawah umur, karena batas usia menikah minimal di atas 19 tahun atau umur 20 tahun keatas. Pernikahan yang sehat akan berdampak positif terhadap keturunan dan mengurangi terjadinya angka stunting.(MAD).